InversiSumut.id – Kepala Sekolah SMAN 8 Medan, Rosmaida Asianna Purba, menolak permintaan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis untuk membatalkan keputusan siswi berinisial MS yang tidak naik kelas.
Dalam kesempatannya, Rosmaida menyebut keputusan itu diambil usai mereka melakukan rapat. Surat dari Rosmaida kepada Haris Lubis itu bernomor 420/337/SMAN 8/VI/2024. Surat itu tertanggal 26 Juni 2024.
“SMA Negeri 8 Medan tidak dapat melakukan peninjauan kembali terhadap peninjauan kembali terhadap keputusan yang sudah dilaksanakan,” demikian isi surat tersebut, Jumat (28/6).
Rosmaida menjelaskan keputusan yang diambil mereka tidak ada kaitannya dengan orang tua MS yang melaporkan Rosmaida ke polisi dalam dugaan pungutan liar. Keputusan itu disebut Rosmaida sudah sesuai dengan Permendikbud nomor 23 tahun 2016.
Baca juga: Curhat Lestina Barus Ditipu 4 M dengan Modus Anaknya Bakal Diluluskan Taruna Akpol
Rosmaida juga menyebut jika dasar Haris Lubis meminta peninjauan kembali yaitu Peraturan Menteri Pendidikan nomor 36 tahun 2016 itu tidak sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
Dalam KTSP, sebut Rosmaida, dijelaskan jika ada aturan peserta didik harus hadir paling minimal 90 persen dan hal ini yang dilanggar oleh siswi berinisial MS itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis menyebut pihaknya sudah meminta agar Rosmaida membatalkan keputusan terkait siswi MS yang tinggal kelas. Permintaan itu karena didasari adanya kelalaian dari pihak sekolah.
“Oleh karena itu kemarin, Senin saya sudah tandatangani, menyurati Kepsek untuk mengevaluasi keputusannya, supaya dianulir. (bila tidak dilaksanakan) akan kita ambil tindakan, bisa saja (dicopot),” sebut Haris, Selasa (25/6).