Pada 5 Oktober 2023, terjadi percakapan lagi antara Lestina dan Juliana melalui telepon. Juliana bilang ada kuota daftar masuk taruna Akpol melalui jalur sisipan. Saat ditanya berapa biaya yang dikeluarkan, Juliana disebut menyebut uang sebesar Rp. 3 Miliar.
“Kak, kakak mau anak kakak masuk Akpol itu’. Saya bilang, saya mau, kalau ada jalan, ada kesempatan kenapa tidak saya bilang. Kemudian dijawab ada katanya. Jadi berapa saya persiapkan uangnya, saya bilang,” kata Lestina.
“Dia bilang 3 M. Saya bilang kalo 3 M sekarang gak ada duit saya, uang saya cuma sedikit kalau sekarang,” sambungnya.
Usai Lestina sempat menawar harga, kemudian Juliana menjelaskan kalau anaknya sebelumnya juga membayar 3 miliar supaya bisa diterima menjadi taruna Akademi Kepolisian.
Bahkan disebutkan Juliana mendesak Lestina supaya langsung menyiapkan uang sebesar 3 miliar dan terbang ke Magelang.
Karena cuma punya uang 500 juta, Juliana disebut meminta 50 persen dari 3 miliar atau 1,5 miliar sebagai uang muka. Bahkan korban dijanjikan jika anaknya tidak lulus uangnya 100 persen kembali.
“Jadi kakak datang ke Magelang, bawa uangnya, bawa kwitansi, bawa materai, bawa anak kakak, sampai di sini, kakak kasih uangnya, anak kakak langsung masuk, gitulah dibilang Juliana ini.”
Pada 6 Oktober sekira pukul 05:00 WIB, Lestina bersama suami dan anaknya berangkat dari Medan ke Magelang, lalu nginap di salah satu hotel.
Sekira pukul 09:00 WIB, Juliana Purba datang ke hotel bersama dua orang yakni Desi Purba dan seorang laki-laki belakangan diketahui Praka Rasidin Lembeng, diduga personel Kodam I Bukit Barisan.
Praka Rasidin Lembeng inilah yang disebut mampu meluluskan anak korban menjadi taruna Akpol. Di sini Lestina menyerahkan uang sebesar 1,4 Miliar secara tunai beserta kwitansi yang ditandatangani Rasidin.
“Besok harinya mereka datang ke hotel kami dan mengambil uang itu, dan pembayaran saya memang saya cicil, pembayaran pertama saya bara 1,4 miliar yang disaksikan oleh Juliana purba, Desy Purba dan Rasidin Lembeng, dan dialah yang menulis surat kwitansi itu Rp 1,4 Miliar.”