InversiSumut.id – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya tidak akan mendukung Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. Ia juga menilai Bobby Nasution tidak taat terhadap konstitusi.
Dalam Rapat Kerja Nasional V PDIP beberapa pekan lalu, Hasto mengatakan partainya sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia karena tingkah laku kader yang tidak taat konstitusi.
“Sikap politiknya sudah menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia atas perilaku kader yang tidak taat pada konstitusi, tidak menjaga demokrasi, tidak melaksanakan agenda reformasi, sehingga sikapnya sudah sangat jelas,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Survei KIC, Elektabilitas Bobby Nasution Tertas di Pilgub Sumut 2024
Oleh sebab itu, Hasto menyatakan sudah jelas PDIP tidak akan lagi mengusung kader atau mantan kader yang tidak tegak lurus dengan arahan partai.
Bobby Nasution sudah dipecat sebagai kader PDIP setelah menyatakan mendukung presiden terpilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Padahal, PDIP mengusung Ganjar Pranowo.
PDIP Bakal Usung Edy Rahmayadi dan Ahok?
Terbaru, Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon mengatakan kader partai berlambang banteng menginginkan dicalonkannya kembali Edy Rahmayadi sebagai calon Gubernur Sumut.
Menurut Rapidin, Edy Rahmayadi dinilai dapat bekerjasama dengan baik dengan PDIP selama masa jabatannya meski bukan kader PDIP.
Rapidin Simbolon juga menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon Gubernur Sumut.
Nama-nama bakal calon ini nantinya akan diserahkan ke DPP PDIP untuk diputuskan. Sehingga muncul 1 nama yang akan diusung PDIP.