Gas LPG 3 kilogram meledak di dapur sehat penanganan stunting, di Kantor Kepala Desa Pardomuan Nauli, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara. Akibatnya, tiga korban menderita luka bakar.
Tiga korban tersebut, Naurfrida Wati Situmeang (42), dan anaknya Raifan Julio Hutabarat (3) serta Magdalena Situmeang (48). Mereka merupakan warga Desa Pardomuan Nauli, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Taput.
Baca juga: Ancam Tembak Warga, Pria di Taput Ditangkap Polisi
Kepala Seksi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing menjelaskan Kamis pagi, 18 Juli 2024, sekitar pukul 10.00 WIB. Dimana, Kepala Desa setempat, bersama masyarakat mempunyai program Dapur Sehat dalam penanganan anak stunting.
“Lalu mereka memasak makanan bersama, di kantor kepala desa. Saat itu masyarakat dan kepala desa menyiapkan 3 kompor gas elpigi 3 kg,” kata Walpon, Sabtu 20 Juli 2024.
Walpon menjelaskan bahwa saat itu, ketiga kompor gas tersebut, di hidupkan, 2 kompor gas menyala dan 1 mati. Setelah di cek kompor yang mati kehabisan gas. Lalu salah seorang dari mereka yaitu Jerry Simanungkalit membeli tabung gas yang baru.
“Entah belum rapi, cara memasukkan selang regulator gas ke tabung atau kepala gas bocor. Tiba-tiba api dari salah satu kompor gas, yang hidup langsung menyambar tabung gas yang baru di pasang. Kemudian, api pun membesar dan menyambar 3 orang yang dekatnya,” kata Walpon.
Walpon mengatakan akibat peristiwa itu, Raifan Julio Hutabarat mengalami luka bakar 60 persen disekujur tubuhnya, Noufrida Situmenag mengalami luka bakar dibagian tangan sebelah kanan dan kiri, dibagian kaki kanan dan kiri serta dibagian bokong hingga ke bagian paha kiri dan kanan.
Baca juga: Ketahuan Menikah dengan Wanita Lain, Suami di Dairi Aniaya Istri
“Sedangkan, Magdalena Situmeang mengalami Luka bakar dibagin kaki kiri dan kanan, serta Luka bakar dibagian tangan sebelah kanan,” ucap Walpon.
Saat ini, ketiga korban masih dalam perawatan intensif dari tim medis di Rumah Sakit Umum (RSU) Tarutung, Kabupaten Taput. Walpon mengatakan bahwa pihaknya, masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut untuk mengetahui apakah benar faktor kelalaian atau kebocoran gas.