Event Gelar Melayu Serumpun turut dimeriahkan stan dari Provinsi Aceh yang berlangsung di Istana Maimun Medan, Sumatera Utara.
Acara yang digelar pada 29 Mei hingga 1 Juni 2024 ini bertujuan untuk mempererat hubungan budaya antara provinsi-provinsi di Sumatera, dan negara-negara serumpun yang memiliki ikatan budaya Melayu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh, Almuniza Kamal yang mewakili Pj Gubernur Aceh, mengungkapkan kebanggaanya terhadap partisipasi Aceh pada acara bertajuk “Tak Kan Hilang Melayu di Bumi” tersebut.
Baca juga: Event Budaya ‘Gelar Melayu Serumpun’ Dinilai Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Dalam event tersebut, Aceh menampilkan berbagai pertunjukan budaya seperti tarian tradisional Jamee (Pemko Sabang), Tron U Laot (Pemkab Aceh Utara), Rapai Geleng (Disbudpar Aceh), tari kreasi Buluekat Kuneng (Pemkab Aceh Barat), Sigunca Hasee Sihah Ija (Pemkab Bireuen), dan Pocut Meurah Inseun (Pemko Lhokseumawe).
Tak hanya itu, Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh juga menampilkan stan pameran ekonomi kreatif berkolaborasi dengan Dekranasda Aceh.
Lalu ada juga penjualan paket wisata bekerja sama dengan travel agent dari Astindo Aceh, dalam rangka menyemarakkan PON Aceh-Sumut ke XXI 2024.
“Ini adalah momentum bagi Aceh untuk mempromosikan kekayaan budaya dan pariwisata kita. Melalui acara Gelar Melayu Serumpun ini, kita dapat memperkenalkan tarian budaya, promosi destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif kepada masyarakat yang lebih luas,” ujar Almuniza.
Pengunjung yang hadir di stan sangat antusias menyaksikan berbagai pameran produk ekonomi kreatif dan promosi pariwisata Aceh.
Pengunjung yang bersedia mengikuti kuis menarik seputar pariwisata Aceh mendapat suvenir ekonomi kreatif dan berkesempatan menyeruput kopi Aceh secara gratis.
Berbagai produk ekonomi kreatif khas Aceh juga laris manis. Tak sedikit delegasi/kontingen Gelar Melayu Serumpun yang hadir dari berbagai negara dan nusantara itu terpikat dengan pesona alam dan budaya Aceh, bahkan ada yang berencana melancong ke Aceh tahun ini usai mengunjungi stan “Cahaya Aceh” di lokasi acara.
“Pesona wisata Aceh sangat elok, kami nanti mau berlibur ke Aceh, salah satunya Pulau Banyak,” ujar Ahmad Shahir Bin Abdullah, Royal Malaysia Police Liaison Officer Consulate General of Malaysia Kota Medan.
Baca juga: Pulau Sibandang Masuk Nominasi 50 Besar Anugrah Desa Wisata Indonesia
“Kopi Aceh rasanya kuat, tapi nikmat,” ungkap penari tradisional dari India.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno turut hadir di acara yang menjadikan sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif serta penguatan seni dan budaya Melayu baik di Indonesia maupun negara-negara serumpun lainnya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan India.
Hadir pada kesempatan tersebut Pj Gubernur Sumut, Hassanudin; Wali Kota Medan, M Bobby Afif Nasution; Sultan Deli ke 14, Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah; serta sejumlah pemerintah daerah yang ada di pulau Sumatra dan para delegasi dari negara serumpun