Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun memberikan apresiasi atas langkah cepat Polda Sumut dalam mengungkap pembakaran rumah wartawan di Karo, Sumatera Utara.
Hendry berharap Polda Sumut dapat mengungkap kasus serupa yang menimpa anggota PWI di Kabupaten Labuhanbatu.
“Tugas Polda Sumut belum selesai karena masih ada satu lagi ‘PR’ untuk mengungkap kasus pembakaran wartawan anggota PWI di Kabupaten Labuhanbatu,” ujar Hendry, Senin (8/7/2024).
Baca juga: Rumah Wartawan di Karo Ternyata Dibakar, 2 Orang Pelaku Ditangkap Polisi
PWI Pusat juga memberikan apresiasi kepada Ketua PWI Sumut, H Farianda Putra Sinik, yang cepat tanggap terhadap kasus ini, sehingga Kapolda Sumut langsung merespons dan menangkap terduga pelaku.
Dalam upaya untuk menanggulangi kasus kekerasan terhadap wartawan di Sumut, PWI Pusat telah membentuk tim yang melibatkan PWI Pusat, PWI Sumut, PWI Tanah Karo, dan PWI Labuhanbatu. Tim ini dibentuk untuk mendorong dan membantu aparat hukum dalam mengungkap kasus-kasus tersebut.
Sebelumnya, Polda Sumut berhasil menangkap empat orang terduga pelaku pembakaran rumah wartawan di Tanah Karo. Saat ini, polisi terus melakukan penyelidikan dan para tersangka masih dalam pemeriksaan.
Dengan adanya dua peristiwa pembakaran rumah wartawan di Sumut, diharapkan Polda Sumut terus bekerja keras untuk memberikan keadilan dan memastikan keselamatan wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai kebenaran kepada publik
Ketua PWI NTB, Nasrudin, sangat mendukung langkah yang diambil oleh oleh PWI Pusat dalam mendorong PWI Sumut untuk tanggap akan kasus tersbut sehingga Polda Sumut bergerak cepat dalam mengungkap kasus pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Kabupaten Karo. Dalam peristiwa tragis tersebut, Rico dan anggota keluarganya tewas.
Baca juga: AMPI Sumut Bantah Kadernya Terlibat Kasus Pembakaran Rumah Wartawan di Karo
Nasrudin berharap keadilan segera dapat ditegakkan untuk wartawan korban pembakaran tersebut. “Kami berharap keadilan segera dapat ditegakkan buat wartawan korban pembakaran tersebut,” ujar Nasrudin.
Ia menekankan pentingnya mengungkap motif di balik pembakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya. “Tindakan ini mencederai nilai-nilai suara kebenaran yang dilantangkan oleh media,” tambahnya, Selasa 9 Juli 2024.