InversiSumut.id – Pemko Medan ingin meningkatkan produksi ikan untuk ikut berpartisipasi mencapai target nasional sebesar 30,85 juta ton tahun ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Emilia Lubis.
Untuk meningkatkan produksi ikan itu, Emilia Lubis menjelaskan diperlukan pemahaman masalah dari hulu maupun hilir, terutama perikanan tangkap.
Di antaranya lingkungan ikan harus bebas dari pencemaran, penangkapan ikan yang mematuhi regulasi, proses produksi kreatif dan inovatif, serta distribusi tepat sasaran.
“Kami mendorong peserta diskusi grup ini menyampaikan aspirasi, gagasan, inovasi, dan kreativitas guna melahirkan langkah peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pengolahan ikan di kota ini,” tutur Emilia.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan di bulan Februari lalu Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) menargetkan produksi perikanan di angka 30,85 juta ton.
Baca juga: Pemprov Sumut Pasang Target Datangkan 200 Ribu Wisman di Tahun 2024
Produksi perikanan itu terdiri atas perikanan tangkap dan budidaya yang terjadi kenaikan sektor perikanan tahun sebelumnya sekitar 24,74 juta ton.
“Kita harus ada untuk mencapai target ini, namun tidak berorientasi penuh bahan baku alias ikannya saja. Tetapi juga harus berorientasi kepada pengolahan ikan, seperti produk-produk tertentu,” kata Emilia.
Dalam kesempatan yang sama,Kabag Sumber Daya Alam Setda Kota Medan Mulia Rahmad Nasution melaporkan, pihaknya dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan Kota Medan telah melakukan koordinasi dan pemantauan.
Dalam diskusi ini selain ketersediaan bahan baku, juga dibutuhkan keterampilan, dan konsistensi mempertahankan produksi yang berkualitas, kuantitas, keberlanjutan, serta strategi pemasaran.
“Kualitas adalah rasa dari produk perikanan enak, sehat, bergizi, dan higienis. Kuantitas produksi harus sesuai permintaan pasar,” katanya.
“Sedangkan untuk keberlanjutan, yakni produk yang dihasilkan oleh kelompok pengolahan dan pemasar hasil perikanan harus stabil,” papar Mulia.