eorang pria di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut) Fatohuzisokhi Gulo (42) menganiaya istrinya MNZ alias Ina Erni (41) karena porsi lauk pada makanannya kurang. Selain istri, anak mereka juga menjadi korban penganiayaan pelaku.
Kasi Humas Porles Nias Iptu Osidihugo Daeli mengatakan penganiayaan itu terjadi di rumah korban dan pelaku di Desa Zuzundrao, Kecamatan Mandrehe, 8 Mei 2024 sekira pukul 21.00 WIB. Lalu, pelaku ditangkap pada Kamis (25/7/2024).
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Kepada Seorang Kakek di Siantar
“(Pelaku) melakukan KDRT terhadap istrinya. Tersangka diamankan di rumahnya oleh Tim Opsnal Polres Nias tanpa perlawanan,” kata Osidihugo, Senin (29/7).
Osidihugo mengatakan penganiayaan itu berawal saat korban menyajikan makan malam untuk pelaku. Namun, saat itu, pelaku merasa lauk yang dihidangkan oleh korban kurang.
Alhasil, pelaku meminta korban untuk membelikan ayam. Namun, permintaan pelaku itu ditolak karena korban tidak memiliki uang.
“Tersangka merasa kurang puas karena lauk yang disuguhkan kurang banyak dan meminta kepada korban agar menambah porsi lauk dengan ayam. Lalu, korban menolak dengan alasan tidak ada uang,” sebutnya.
Mendengar hal itu, pelaku yang saat itu tengah dalam kondisi mabuk, langsung emosi dan memukul korban berkali-kali menggunakan tangannya. Korban pun berupaya keluar rumah untuk melarikan diri. Namun, pelaku mengejar korban dan kembali menganiayanya.
Penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka bukan hanya kepada korban, tetapi termasuk kepada anak mereka yang berusaha melerai kejadian tersebut,” kata Osidihugo.
Setelah itu, korban pergi melarikan diri ke hutan. Kemudian, korban membuat laporan ke Polres Nias.
Baca juga: Kesal Diusir dari Rumah, Pemuda di Simalungun Bacok Paman Hingga Tewas
Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lalu menyelidiki kasus tersebut. Berdasarkan hasil gelar perkara, pelaku ditetapkan menjadi tersangka. Atas perbuatannya, pelaku dijerat UU Penghapusan KDRT dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
“Setelah terima LP tentu ada proses pemeriksaan saksi-saksi, gelar perkara, baru penetapan tersangka,” jelasnya.