Setelah beres-beres Timnas Indonesia, dimana saat ini hasilnya sudah mulai terlihat. Dimana Penampilan Timnas Indonesia semakin baik begitu pun dengan prestasi yang terus membaik.
Kini Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bertekad melakukan transformasi Liga sepak bola Indonesia. Salah satunya dengan memerangi pelaku pengaturan pertandingan atau match fixing agar sepak bola Indonesia lebih baik.
Baca juga: 2 Pemain Diaspora Perkuat Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16
Sebelumnya dugaan terhadap match fixing di Liga Sepak bola Indonesia di setiap tingkatan mulai Liga 1, Liga 2 dan seterusnya santer terdengar. Bahkan ada beberapa kasus yang sudah mendapatkan hukuman.
Ketua umum PSSI, Erick Thohir ketika memaparkan transformasi Liga Sepak bola Indonesia mengatakan, match fixin harus diberantas dengan memastikan penegakan hukum yang keras.
“Kapolri sudah memberikan hak-haknya kepada KONI untuk jadi bagian dari tim satgas untuk memastikan agar tidak ada hal-hal seperti ini. LIB juga dalam aturan liga semua pelatih klub yang bertugas tidak boleh terjebak match fixing dan juga dari bagian kontrakya juga harus melepas pemainnya jika diminta timnas,” ujar Erick, Kamis (20/6/2024).
Baca juga: Indra Sjafri Yakin Indonesia U-20 Akan Bersinar di Kualifikasi Piala Asia 2025
Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menyampaikan perlunya sertifikasi terhadap agen pemain. Hal tersebut dimaksud agar jangan sampai para agen pemain turut ikut dalam praktek jual beli skor.
“Jangan sampai kita sudah menyusun agenda tiga tahun, komitmen lisensi klub dan wasit sudah bagus, masih ada yang melakukan match fixing. Agen yang main match fixing penjarakan,” tegas Erick.