Sosok dokter berinisial A yang menangani operasi sedot lemak selebgram asal Medan berinisial ENS di Klinik WSJ, Beji, Kota Depok, mulai terbuka. Ternyata, A bukanlah dokter yang berkompeten untuk melakukan operasi sedot lemak.
Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Mary Liziawati, A hanyalah sebagai dokter umum.
Baca juga: 7 Saksi Diperiksi Polisi Terkait Kasus Dugaan Malpraktik Sedot Lemak
“Iya, dokter umum dengan memiliki sertifikat pelatihan estetika ya,” kata Mary kepada wartawan, Selasa (30/7/2024).
Pernyataan Mary tersebut juga turut dikonfirmasi oleh Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana.
Bedasarkan keterangan dari para saksi yang diperiksa berkait tewasnya ENS usai menjalani operasi sedot lemak, A memang bukan dokter spesialis.
“Hasilnya (dari interogasi saksi) adalah memang dokter yang bersangkutan bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum,” ucap Arya kepada wartawan, pada Selasa.
Arya mengungkapkan, A tidak memiliki izin praktik untuk melakukan tindakan sedot lemak. Ia hanya mengantongi sertifikat pelatihan kecantikan.
“Beliau memang pernah mengikuti pelatihan untuk melakukan sedot lemak ini. Namun, demikian dari hasil keterangannya tidak memiliki izin praktik,” kata Arya.
Lebih lanjut, Arya mengungkapkan soal perizinan WSJ Clinic adalah klinik pratama. Artinya, klinik tersebut hanya boleh melakukan tindakan medis dasar.
Baca juga: Fakta-fakta Selebgram Ella Nanda Sari Meninggal Usai Sedot Lemak
“Kalau keterangan dari Dinas Kesehatan sendiri, sementara ini adalah bahwa klinik itu hanya diberi izin untuk klinik pratama. Klinik pratama ini hanya bisa melakukan tindakan medis dasar, jadi bukan tindakan medis tingkat lanjutan,” tuturnya.