Maraksanya aksi begal yang terjadi di Kota Medan dalam beberapa waktu belakangan menjadi sorotan Angota DPRD Kota Medan dari Fraksi Golkar, Datuk Ilhamsyah.
Karena aksi begal telah membuat masyarakat resah, Datok Ilhamsyah pun meminta aparat kepolisian untuk serius mengatasinya.
“Aksi begal kembali marak terjadi di Kota Medan, bahkan mereka bertindak lebih sadis yang sangat meresahkan masyarakat,” ucap Ilhamsyah seperti dilansir dari Antara di Medan.
Baca juga: Tabrakan Beruntun Melibatkan 8 Unit Kendaraan Terjadi di Pematang Siantar
Datok Ilhamsyah pun menduga ada pihak-pihak yang sengaja mengkoordinir aksi kekerasan dan kriminal jalanan di malam hari dan didominasi oleh kalangan remaja tersebut.
Abdul Aziz, 27, yang merupakan seorang waitress menjadi korban pembacokan hingga lengan kirinya nyaris putus. Saat itu, korban melintas dengan motor di Jalan Pancing Medan, Sabtu (25/5) dini hari.
Aksi kekerasan dan kriminal jalanan itu juga menewaskan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Insanul Anshori Hasibuan di Medan.
“Aksi mereka ini sudah sangat meresahkan karena sampai melukai fisik korbannya,” kata Datok Ilhamsyah.
Menurut dia, permasalahan pembegalan itu cukup kompleks. Sehingga, dibutuhkan peran serta berbagai pihak mulai orang tua, tenaga pendidik, tokoh agama, dan lainnya.
“Kita tidak boleh berpangku tangan dengan hanya mengandalkan aparat penegak hukum saja. Ini tanggung jawab kita bersama,” tutur Ilhamsyah.
Kepala Polrestabes Medan Kombespol Teddy Jhon Sahala Marbun mengatakan, telah menangkap dua terduga pelaku pembacokan tangan korban Abdul Azis.
“Pelaku ini ada lima orang, dua sudah ditangkap yakni berinisial MAJ alias BU dan DG,” ungkap Teddy Jhon Sahala.
Teddy melanjutkan, petugas mendapatkan informasi bahwa pelaku MAJ berada di Jalan Jawa, Medan. Kemudian, personel menangkap tersangka pada Kamis (30/5).
Baca juga: Seorang Remaja di Tarutung Ditangkap Saat Seludupkan Sabu ke Rutan
“Selanjutnya dilakukan pengembangan. Petugas menangkap pelaku berinisial DG. Barang bukti yang disita berupa senjata tajam jenis celurit dan barang lainnya,” ucap Teddy Jhon Sahala.
Kapolrestabes Medan menambahkan, dari hasil pengembangan, pelaku MAJ merupakan residivis dengan kasus yang sama. Yakni pencurian dengan kekerasan.
“Petugas melakukan tindakan terukur dengan menembak para pelaku karena melakukan perlawanan saat ditangkap,” tutur Teddy.